Belum Diperbaiki Jalan Longsor Malah Makan Korban

image
Warga saat memberikan pertolongan korban yang kecebur di jalan longsor Desa Mentoro, Soko.

kotatuban.com-Jalan Desa Mentoro, Kecamatan Soko yang longsor enam bulan lalu belum diperbaiki. Kini malah makan korban. Meski tidak sampai berakibat fatal, korban pengendara motor yang tercebur sempat syok lantaran terjun bebas kurang lebih 2 meter.

Pengendara motor apes itu, bernama Sampur (27), warga Dukuhan Lambangan, Desa Mentoro, dia bersama kendaraanya terjun bebas di jalan rusak tersebut. Korban jalan rusak bukan kali pertama, beberapa warga yang kurang berhati-hati saat melintas juga pernah terperosok.

“Tidak hanya sekali mas, tapi sudah banyak yang terperosok di sini,” kata Nyamiah, warga desa setempat, Sabtu (6/6).

Warga berharap, jalan segera diperbaiki, apalahi sebentar lagi bulan Ramadan, pasti banyak warga setempat atau desa sekitar yang pulang kampung, sehingga yang tidak hafal kondisi jalan bisa tercebur.

“Sebentar lagi puasa mas, pasti jalan-jalan juga ramai, kalao gak hafal di sini bisa kecebur,” imbuh warga itu.

Menanggapi keluhan warga, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, Warsito, menilai Pemerintah Kabupaten Tuban lamban dan tidak serius menangani kerusakan jalan yang sudah cukup parah itu.

“Sampai saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk memperbaiki jalan yang longsor itu. Bahkan, pemerintah juga tidak membuat rambu-rambu bahaya di sekitar lokasi,”  tegas Warsito.

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sempat mengunjungi lokasi, rambu-rambu malah dibuat warga sekitar yang tidak ingin pengguna jalan terperosok dilokasi. Karena prihatin warga juga berjaga disekitar lokasi agar pengguna jalan memilih jalur alternatif.

“Tak jarang warga luar Kecamata yang putar balik, jalan itu hanya tersisa kurang dari setengahnya, makanya sangat berbahaya,” terang Warsito.

Jalan longsor yang tidak segera diperbaiki itu tidak hanya berbahaya. Tapi, perekonomian warga juga terhambat. Angkutan logistik (kendaraan roda empat) juga tidak dapat melintas.

“Sekarang yang dapat melintas jalan itu hanya sepeda motor, grobak (motor roda tiga) yang biasanya mengangkut LPG saja tidak bisa lewat situ,” papar Warsito. 

Kepala Dinas Pekerjan Umum (PU), Choliq Qunaisih, saat di konfirmasi menyampaikan, jalan desa yang longsor itu sudah dianggarkan dan tinggal menunggu pelaksanaan.

“Perbaikan untuk jalan itu sudah dianggarkan tahun ini, kurang lebih sebesar Rp 500 juta dan sekarang sudah proses lelang,” katanya. (kim)

Leave A Reply

Your email address will not be published.