Kolam Mikro Selamatkan Petambak Vanamae

Kotatuban.com – Setelah sempat terpukul beberapa waktu lalu, petambak udang vanamae sekarang mulai bisa sumringah kembali. Mereka kembali bisa menikmati hasil kendati belum bisa mengganti besarnya kerugian akibat mandegnya pasar disebabkan pandemi covid 19.

“Masih jauh kalau dibanding dengan nilai kerugian yang kami derita. Tapi alhamdulillah, kami sudah bisa memperoleh pemasukan kembali, ” ujar Yanto (52), petambak vanamae di Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban Kota.

Ditemui di sela-sela panen, Jum’at (26/2), Yanto mengaku sempat putus asa dan nyaris banting stir dengan membuka usaha lain. Beruntung ia mengikuti saran M. Amenan, ST, M.Sc, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tuban. Ia pun memberanikan diri membuat kolam-kolam kecil berbahan plastik flexi untuk menyemai benih vanamae-nya. Satu kolam awalnya. Tapi dua bulan kemudian ia langsung memberanikan diri menambah 6 kolam lagi.

“Ternyata budidaya vanamae dengan sistem kolam mikro begini lebih menguntungkan. Masa panennya nggak terlalu lama, cuma dua bulan sudah panen. Jadi saya langsung tancap gas,” kata Yanto.

Dari tiap kolam berdiameter 10 meter tersebut, lanjut Yanto, bisa menghasilkan sedikitnya 3 kwintal vanamae dalam kurun 60 hari. Ukurannya pun lebih besar dibanding tambak konvensional, 130 ekor per Kg-nya. Dibanding dengan harga vanamae saat ini yang berkisar antara 45 ribu per kg, dalam 60 hari itu Yanto mampu meraup Rp 13 juta per kolamnya. Laba bersihnya pun jauh lebih besar, 40 % dari biaya produksi.

M Amenan membenarkan pengakuan Yanto. Menurut Amenan, budidaya perikanan darat akan lebih menguntungkan dengan sistem kolam mikro seperti yang dilakukan Yanto, petambak vanamae itu.

“Selama ini kita terjebak dengan investasi besar. Usaha-usaha mikro seperti ini nyaris kita abaikan. Padahal kalau dihitung cermat, hasilnya lebih menguntungkan,” jelas Amenan.

Amenan menambahkan, pihaknya memang sedang mengupayakan pembudidayaan perikanan darat dengan model kolam mikro seperti itu. Bukan saja untuk menyelamatkan produksi vanamae tapi model tersebut diyakini bisa lebih merata manfaatnya dirasakan masyarakat.

“Modalnya jauh lebih murah dibanding bikin tambak kan ? Jadi siapa pun bisa membuatnya tanpa harus memiliki lahan yang luas dan modal yang besar, ” kata Amenan.

Dia menegaskan, budidaya perikanan darat sistem kolam mikro ini solusi tepat guna menambal perekonomian masyarakat yang koyak akibat pandemi covid 19. ” Pabrik-pabrik besar banyak yang mengurangi produksinya bahkan banyak yang tutup total karena serangan covid 19. Investasi besar tentu tidak menguntungkan karena pasar tidak mampu menyerao. Dengan kolam mikro ini, petambak bisa menjual produknya secara bebas, tidak tergantung pada permintaan pabrikan. Ini yang membuat petembak bisa bertahan,” tandasnya. (ahmad S)

Comments are closed.