Komisi C DPRD Tuban Minta Pemkab Perhatikan Madrasah
kotatuban.com – Pemkab Tuban diminta untuk memperhatikan madrasah (sekolah di lingkungan Kemenag). Sebab, banyak madrasah yang kondisinya memprihatinkan. Sementara, peran madrasah dalam dunia pendidikan sangatlah besar.
Sekretaris Komisi C DPRD Tuban, Mutafarida mengatakan, DPRD akan mendorong pemerintah memperhatikan keberadaan madrasah, terutama yang ada di pelosok pedesaan. Disadari atau tidak madrasah memilik peran besar dalam meningkatkan kualitas SDM dari sisi keagamaan. Sehingga, pemerataan bantuan dan sentuhan pemkab pada lembaga pendidikan di Tuban ini harus merata.
“Sebaiknya ya harus dilakukan secara merata, bagaimana pun madrasah juga memberikan sumbangsih dan turut andil membantu pemerintah dalam meningkatkan SDM di Bumi Wali,”terang politisi wanita dari PKB ini.
Salah satu madrasah yang masih minim faisilitas, yakni, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah Kasiman, Kecamatan Kerek, Tuban. Madrasah yang berdiri sejak 1984, sarana yang dimiliki masih terbatas.
“Fasilitas madrasah ya masih seadanya, Mas,” ujar Kepala Madrasah Al Hidayah, Kastar, Jumat (05/02).
Di madrasah itu sedikitnya terdapat 85 siswa yang menempati 6 lokal ruang kelas. Sementara untuk ruang guru dan kantor hanya menempati ruang sempit seluas 3×3 meter.“Mau tidak mau menempati rungan ini, karena adanya hanya ini,” kata Kastar.
Kastar mengaku, sudah lama madrasah ingin memiliki ruang perpustakaan dan laboratorium komputer sebagai penunjang belajar siswa. Akan tetapi, sampai saat ini keinginan tersebut belum juga terwujud. Dia berharap ada perhatian Pemerintah Tuban kepada madrasah yang ada di desa, agar pelajar di pelosok juga memiliki kesempatan belajar dengan fasilitas yang lebih baik.
“Ruang saja terbatas, mungkin itu hanya impian. Namun, kami tetap berharap Pemerintah Tuban memperhatikan nasib madrasah kami ini,” terang pria yang juga pengurus NU Kecamatan Kerek ini.
Dia juga menyampaikan, kepada para guru, kekurangan sarana penunjang tidak dijadikan alasan, namun harus menjadi tantangan yang harus dipecahkan agar siswa tetap terampil dan berprestasi.
“Kepada para guru kami juga berharap, minimnya fasilitas ini tidak dijadikan hambatan, namun, motifasi menjadi lebih baik.” katanya. (kim)