Pemkab Tuban Luncurkan Program Desaku Peduli Kesehatan

Plt Sekkab saat rapat kordinasi Desaku Peduli Kesehatan
Plt Sekkab saat rapat kordinasi Desaku Peduli Kesehatan

kotatuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban meluncurkan program Desaku Peduli Kesehatan. Duluncurkannya program tersebut ditandai dengan adanya perjanjian kerjasama antara Kepala Desa dengan Kepala Puskesmas, Jumat (14/11).

Dalam penandatangan kesepakatan tersebut kedua belah pihak membuat komitmen bersama untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Selain itu, juga menjalin dukungan dari tokoh masyarakat tokoh agama, PKK, LMD, dan Ormas yang lain serta pelaku usaha di desa untuk menangani masalah kesehatan diwilayahnya secara bersama dan berkesinambungan.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban, Budi Wiyana, dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Desaku Peduli Kesehatan di Gedung Korpri Komplek Pendopo Kridho Manunggal, mengungkapkan, kesehatan menjadi salah satu prioritas selain pendidikan. ”Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal,” ujar pria yang juga menjabat Kepala Bappeda Tuban tersebut.

Menurutnya, sejalan dengan program prioritas presiden Baru dengan adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS), Pemkab Tuban juga mencanangkan Program Desaku Peduli Kesehatan, yang merupakan sinergitas antara Pemerintah Desa melalui Kepala desa dan perangkatnya dengan Tenaga Kesehatan yang ada di desa seperti, Bidan, Perawat, Dokter atau yang lainnya.

”Saat ini kesehatan sudah bukan hanya bagaimana cara mengobati, tapi bagaimana cara pencegahan yang efektif dan promotif. Sehingga, diharapkan semua elemen kesehatan tidak hanya berpangku tangan menunggu pasien tetapi juga lebih aktif menjemput bola guna mencegah penyakit yang lebih parah lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, adapun aspek yang menjadi fokus perhatian pada kesehatan masyarakat, adalah menurunnya angka kematian Ibu dan bayi saat melahirkan, meningkatnya angka harapan hidup, mengurangi dengan optimal gizi buruk, semakin banyak kesadaran penduduk menggunakan jamban, memperbanyak sanitasi di desa yang berbasis swadaya masyarakat.

”Sehingga, masyarakat selalu berupaya untuk menanamkan pola rumah tangga yang berprilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (duc)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.