Ribuan Peserta Ikuti Cipta Karya Batik Khas Tuban

image
Para pelajar serius ikuti lomba krasi batik khas Tuban

kotatuban.com-Sebanyak 1.483 pelajar Tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertam (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat ikuti lomba cipta karya batik khas Tuban. Perlombaan adu kreatifitas dalam rangka memperingati Hari Jadi Tuban ke 722 tahun ini.

Aara yang diikuti hampir 1.500 peserta perwakilan sejumlah sekolah di Kabupaten Tuban tersebut dilaksanakan di kawasan lokasi wisata pantai Bom Tuban, Minggu(22/11).

Diharapkan melalui kegiatan lomba mampu meningkatkan kecintaan pelajar dan masyarakat kepada batik Tuban, serta mengembangkan kreatifitas.

Pantauan kotatuban.com di lokasi, para peserta nampak memanadi sudut-sudut lokasi wisata pantai Bom. Dalam menuangkan imajenasi para peserta ada yang berteduh di bawah pohon, di atas trotoar hingga mengitari air mancur yang ada di lokasi wisata bekas pelabuhan jaman kerajaan itu.

Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Farid Achmadi, mengatakan, kegiatan lomba cipta karya batik khas Tuban juga untuk menambah fariasi batik khas Tuban, yang sudah cuku dikenal masyarakat luas, sekaligus pemciptakan kombinasi baru batik Tuban.

“Ini untuk menciptakan kreasi batik baru khas Tuban, degan begitu semakin banyak fariasi batik daerah ini. Selai itu juga untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni batik itu sendiri,” kata Farid Achmadi.

Dia menjelaskan, agar batik khas Tuban tidak berubah, dalam cipta karya batik tersebut juga masih dijaga pakem-pakem batik khas Tuban yang tidak boleh dihilangkan.

“Harapanya mampu menumbuhkan dan menunculkan corak baru batik. Namun begitu,  kami masih menjaga pakem-pakem batik khas Tuban, dengan begitu penciptaan karya baru ini tidak menghilangkan ciri khas daerah ini,” jelas Farid.

Disinggung banyaknya batik luar Tuban yang mulai masuk dengan harga cukup bersaing, bahkan jauh lebih murah dari batik Tuban, Farid mengaku tidak khawatir.  Sebab, sekalipun batik Tuban lebih mahal tidak akan tergerus oleh batik luar daerah seperti Pekalongan dan lainnya.

“Batik itu yang dijual adalah karya seni, bukan sekedar bentuk dan motif, kami menjaga kualitas ciri khas yang tentunya memiliki segmen sendiri untuk konsumenya bukan sekedar murah,”  kata Kepala Dinas Pariwisata itu.

Sementara, Ine Yulita, pelajar asal SMK Jatirogo salah satu peserta cipta karya batik, mengatakan, kegiatan tersebut cukup bermanfaat bagi para pelajar. Selama ini pelajar jarang memperhatikan karya seni batik, pada hal Kabupaten Tuban memiliki potensi dalam hal pembuatan batik.

“Bagus mas, ini untuk meletsrikan batik itu sendiri biar tidak hilang,” kata Ine.

Selan itu, lanjut pelajar kelas dua SMK itu, kegiatan lomba batik juga dapat menjadi wadah kreatifitas membatik siswa, sehingga pembelajaran seni yang mereka dapatkan di sekolah dapat dipraktekkan.

“Bagus juga menjadi wadah kreatifitas, di sekolah juga sering diajarkan membatik oleh guru seni, meski ekstra membatik belum ada di sekolah saya,” terang pelajar berjilbab itu. (kim)

Leave A Reply

Your email address will not be published.