Wabup Minta Polisi Tertibkan Kios Penjual Pupuk Subsidi

image
Wabup Noor Nahar

kotatuban.com-Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Hussein, meminta kepada petugas kepolisin menertibkan keberadaan kios yang menjual pupuk bersubsidi. Pasalnya, mahalnya harga pupuk subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) akibat ulah sejumlah kios pupuk.

“Kami minta petugas kepulisian menertibkan kios pupuk ilegal, yang menjual pupuk bersubsidi,”  kata Wakil Bupati Tuban, usai kegiatan di pendopo pemkab setempat.

Wakil bupati menduga, ada upaya nakal dari pemilik kios pupuk ilegal yang bekerjasama dengan distributor pupuk resmi, dengan menjual pupuk kepda petani di atas harga eceran tertinggi. Padahal, pupuk tersebut merupakan pupuk subsidi yang seharusnya dijual dengan harga yang sudah ditentukan oleh distributor atau pemerintah.

“Laporan yang kami terima ada kios pupuk disalah satu kecamatan yang menjual pupuk dengan harga di atas eceran tertinggi. Dan setelah diselidiki kos itu juga ilegal. Ini yang harus di tertibkan, petugas kepolisian yang punya otoritas itu kami harapkan segera memberikan tindakan,” tegas wabup.

Disampaikan wabup, pupuk subsidi ilegal tersebut kemungkinan didatangkan dari luar daerah, Sebab di Tuban sendiri, pengawasan peredaran pupuk mulai dari distributor hingga ke kios-kios resmi cukup terjaga, sehingga sampai ke tangan petani dengan harga yang sesuai.

“Ini akan meresahkan petani, bagaimana tidak saat ini seluruh petani yang menggarap lahan baik persawahan maupun ladang membutuhkan pupuk. Jangan sampai ini dimanfaatkan oleh oknum nakal untuk kepentingan pribadi meraup keuntungan,” jelasnya.

Wabup tidak memungkiri, hampir setiap tahun saat musim hujan tiba, pupuk di Kabupaaten Tuban selalu kekurangan. Hal tersebut dikarenakan luas lahan pertanian yang sebelumnyaa merupakan lahan non produktif berubah menjadi lahan pertanian produktif, yang tidak masuk dalam catatan dinas pertanian sebagai laahan pertanian.

“Stok pupuk setiap tahun itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pupuk lahan pertanian yang masuk dalam data RDKK. Sedangkan saat musim hujan seperti sekarang, hampir seluruh lahan yang awalnya tidur (tidak ditanami) ikut menyerap alokasi pupuk, makanya pupuk tidak mencukupi,” terangnya. (kim)

Leave A Reply

Your email address will not be published.