Wafatnya Gus Sholah, Kang Warih: Saya Kehilangan

TUBAN – Wafatya Dr (HC). Ir. H. Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah Minggu (2/2) pukul 20.55 menjadi duka seluruh umat Islam tanah air. Tanpa terkecuali bagi Warih Satria Setiawan. Gus Sholah adalah sosok ulama yang sangat dikagumi oleh Kang Warih, sapaan akrab Ketua Ikatan Sarjana Nahlatul Ulama (ISNU) Tuban ini.

Kang Warih mengatakan dirinya sangat mengagumi dan mengidolakan dan mengagumi Gus Sholah selain karena cucu pendiri NU tersebut adalah sahabat karib dari gurunya, yakni Abah KH Hasyim Muzadi, juga karena integritas dan komitmen keummatan beliau. Kang Warih mengatakan dalam banyak hal, Gus Sholah dan KH Hasyim Muzadi memiliki banyak kesamaan pemikiran. Terutama dalam hal pemikiran, sikap, dan perjuangan. ‘’Pada Pilgub Jatim 2018 awal saya mulai rutin berinteraksi dengan beliau, hingga sebelum beliau gerah alhamdulillah saya masih sempat sowan. Banyak pemikiran dan nasehat yang diberikan Gus Sholah untuk saya,’’ kata Kang Warih yang pada saat Pilgub Jatim 2018 menjabat sebagai Bendahara Relawan Pemenangan Khofifah – Emil.

Tokoh intelektual muda NU Tuban ini masih mengingat nasihat yang diberikan adik kandung Presiden keempat Indonesia KH Abdurrahman Wahid itu. Mulai dari persoalan pendidikan (pesantren), politik, HAM hingga tantangan bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang maju. Nasihat terakhir yang diberikan Gus Sholah kepada Kang Warih sekaligus yang paling berkesan yakni tentang langkah-langkah NU untuk mengabdi kepada masyarakat. ‘’Saya kehilangan sosok ulama sekaligus guru yang saya kagumi,’’ ujar Kang Warih.

Lulusan S-2 Master of Business Administration Aalto University Finland itu mengatakan sebagai seorang santri, Gus Sholah adalah sosok yang lengkap. Selain ulama, Gus Sholah juga seorang insinyur, teknokrat, cendikiawan, dan sosok pengasuh bangsa. Siapa pun sepakat, Gus Sholah adalah sosok penjaga kedamaian tanah air. Keberadaan Gus Sholah menjadi simbol persatuan umat beragama di tanah air. Sekaligus teladan bagi siapa pun dalam mejaga toleransi beragama.

‘’Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu… Selamat jalan Gus, semoga kami dapat terus menjaga amanah dan meneruskan perjuanganmu dimanapun kami berada,’’ ucap putra sulung mantan Sekda Tuban Heri Sisworo ini. (*)

Comments are closed.