Warga Remen dan Mentoso Tetap Tolak Kilang Minyak

kotatuban.com – Masyarakat Desa Remen dan Desa Menoso, Kecamatan Jenu bersikeras menolak pembebasan lahan milik warga yang akan dijadikan pembangunan kilang minyak patungan antara Pertamina dengan perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft, Kilang New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban.

”Kami masyarakat Desa Remen dan Mentoso secara tegas mengatakan tidak akan menjual tanah kami kepada siapapun,” ungkap koordinator warga, Suwarto, Jumat (05/01).

Menurunya, masyarakat menolak berdirinya kilang minyak tersebut karena yang dibutuhkan perusahaan tersebut adalah tanah produktif milik warga. Padahal, mayoritas masyarakat bermata pencaharian petani.

”Bahkan kebutuhan tanah Rosneft itu tidak hanya lahan pertanian saja, tapi juga tanah yang menjadi pemukiman warga. Jika nanti masyarakat ini harus pindah rumah mau bagaimana,” ujar Suwarto.

Menurutnya, keengganan warga untuk menjual tanah miliknya itu tidak hanya persoalan harga saja. Namun, tanah itu selain untuk tempat tinggal juga sebagai matapencaharian yang memang masyarakatnya petani.

”Berapun Pertamina akan membeli tanah itu, warga tetap tidak akan menjualnya. Sudah tidak ada negosiasi lagi. Dan saya tegaskan lagi warga tidak akan menjual tanahnya titik,” tandasnya.

Sementara itu, Vice President Asset Investment and Divestment Direktorat SDM TI & Umum PT Pertamina (Persero) Achmad Syaihu Rais, mengatakan bahwa penolakan seperti itu sudah biasa terjadi saat awal akan dibangunnya perusahaan.

”Sudah biasa terjadi penolakan-penolakan seperti itu. Nanti setelah kita berikan penjelasan masyarakat juga akan memahaminya. Dan komunikasi kita kepada masyarakat akan kita perbaiki, agar hubungan kita dengan masyarakat tetap baik,” pungkasnya. (duc)

Comments are closed.